Hoang Anh Gia Lai FC Arema FC East Bengal FC PSM Makassar PERSIB Bandung Persik Kediri Persija Jakarta Persijap Jepara Persipura Jayapura PSMS Medan Pelita Jaya (- 2016) PSIS Semarang Persiwa Wamena Persiba Balikpapan Sriwijaya FC PS Mitra Kukar Persebaya Surabaya PSPS Pekanbaru PERSIS Solo Persikabo Bogor (- 2021) Persela Lamongan Semen Padang FC Persiraja Banda Aceh Persiram Raja Ampat (- 2016) Gresik United FC Yotha FC (- 2015) PS Barito Putera PSS Sleman Madura United FC Persisam Putra Samarinda (- 2014) Persidafon Dafonsoro Bali United FC Borneo FC Samarinda Bhayangkara Presisi FC RANS Nusantara FC Persikabo 1973 Persepam Pamekasan Persipal Palu FC Bandung United FC Dewa United FC Perserang Serang Persibat Batang PSBS Biak PSCS Cilacap PSGC Ciamis Lampung Sakti FC (- 2019) Persipasi Bekasi (- 2021) Persilat Lampung Tengah Malut United FC
Let’s watch this show on the app!
Scan this QR to download the Vidio app.
Diperbarui: 12 Desember 2024, 05:32 WIB Diterbitkan: 12 Desember 2024, 05:32 WIB
Prediksi Susunan Pemain Persebaya Surabaya vs PSM Makassar
Persebaya Surabaya (4-3-3): Kiper: Ernando Ari Bek: Ardi Idrus, Kadek Raditya, Slavko Damjanovic, Mikael Tata Gelandang: Gilson Costa, Mohammed Rashid, Francisco Rivera Penyerang: Malik Risaldi, Flavio Silva, Bruno Moreira
Pelatih: Paul Munster
PSM Makassar (4-3-3): Kiper: Hilman Syah Bek: Victor Luiz, Yuran Fernandes, Syahrul Lasinari, Aloisio Neto Gelandang: Ananda Raehan, Latyr Fall, Akbar Tanjung Penyerang: Abdul Rahman, Adilson Silva, Vicktor Dethan
Pelatih: Bernardo Tavares
Link Live Streaming Persebaya Surabaya vs PSM Makassar
Laga Persebaya Surabaya vs PSM Makassar di lanjutan Liga 1 akan kick-off pada malam ini pada jam 19.00 WIB.
Pertandingan ini dapat disaksikan secara gratis melalui layar kaca Indosiar. Selain itu, duel big match ini juga bisa ditonton secara live streaming di aplikasi dan website Vidio.
Untuk link live streaming Persebaya Surabaya vs PSM Makassar bisa diakses melalui tautan di bawah ini.
Nonton Persebaya Surabaya vs PSM Makassar
Baca Juga: Turun dari Singgasana Puncak Klasemen Liga 1, Persebaya Siap Bangkit Lawan PSM Makassar
SURYA.co.id, - Berikut Link Live Streaming Semen Padang vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2024/2025 pekan ke-15, tuan rumah siap curi poin.
Semen Padang akan menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Gelanggang Olahraga Haji Agus Salim pada Minggu (14/12/2024) Pukul 15.30 WIB.
Di atas kertas, tim tuan rumah bakal menjadi pihak yang tak diunggulkan.
Semen Padang berada di peringkat 15 Liga 1 2024 mengoleksi 9 poin dari 14 pertandingan.
Sementara Persebaya Surabaya di peringkat pertama mengoleksi 33 poin dari 14 pertandingan.
Adapun laga Semen Padang vs Persebaya Surabaya akan disiarkan secara langsung LIVE INDOSIAR dan Vidio.com.
Link Live Streaming dapat anda simak pada akhir artikel SURYA.co.id berikut ini.
Baca juga: Prediksi Skor Semen Padang vs Persebaya Surabaya, Kans Bajul Ijo Jaga Jarak dari Kejaran Persib
Baca juga: Berita Persebaya Hari Ini Populer: Persiapan Lawan Semen Padang, Gelandang Asing Ini Bakal Didepak?
Artikel ini akan membahas prediksi skor, head to head, susunan pemain dan link live streaming Semen Padang vs Persebaya Surabaya.
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida semakin yakin setelah di laga terakhir timnya menang 0-1 dari Madura United (10/12/2024).
Kemenangan yang memutus tren negatif 10 laga puasa kemenangan.
"Kami sudah bekerja keras setiap hari dan kemarin juga sudah memperoleh tiga poin (menang lawan Madura United)," kata Eduardo Almeida, Sabtu (14/12/2024).
Terlebih, laga pekan ke-15 Liga 1 2024/2025 ini akan bermain di kandang sendiri, dukungan suporter diyakininya menjadi motivasi tambahan bagi pemain.
Semen Padang yang saat ini hanya berada satu tingkat di atas zona degradasi dengan poin 9, terus membutuhkan tambahan poin.
"Kami selalu menargetkan untuk mendapatkan tiga poin di kandang ataupun tandang," tegas pelatih asal Portugal itu.
Live Streaming Persib Bandung vs Persita Tangerang
Rabu, 21 Desember 2022
Selasa, 20 Desember 2022
Jumat, 7 Januari 2022
Jumat, 7 Januari 2022
Kamis, 6 Januari 2022
Persatuan Sepak Bola Surabaya (disingkat Persebaya) adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Surabaya, Jawa Timur. Saat ini Persebaya berkompetisi Liga 1 Indonesia. Persebaya berdiri pada 18 Juni 1927 sebagai Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Persebaya pernah mengubah namanya menjadi Persebaya 1927 akibat dari konflik Dualisme Persebaya Surabaya yang terjadi pada tahun 2010 hingga 2017 yang menyebabkan keanggotaan Persebaya di PSSI dibekukan.[3] Setelah persoalan dualisme Persebaya selesai, status keanggotaan Persebaya dipulihkan kembali ketika kongres tahunan PSSI pada tanggal 8 Januari 2017 di Bandung.[4]
Persebaya didirikan oleh M. Pamoedji (28 Februari 1905 – 23 Oktober 1951)[5] pada tanggal 18 Juni 1927 di Surabaya, Hindia Belanda dengan nama awalnya Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).[6] Pamoedji yang juga merupakan Residen Surabaya[7] itu mendirikan SIVB adalah bertujuan untuk menampung para pemain-pemain sepak bola penduduk pribumi demi menyaingi dominasi klub sepak bola Soerabajasche Voetbal Bond (SVB) yang telah berdiri sejak tahun 1901 yang pemilik dan para pemain-pemainnya merupakan orang-orang Belanda yang tinggal di Surabaya pada waktu itu.
Pada tanggal 19 April 1930, M. Pamudji mewakili SIVB hadir dalam pertemuan antar pengurus klub-klub sepak bola seluruh Hindia Belanda yang bertempat di Societeit Hadiprojo Yogyakarta (sekarang Wisma Soeratin). Perwakilan klub-kub yang hadir antara lain VIJ Jacatra (sekarang Persija), BIVB Bandung (sekarang Persib), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (sekarang PSM Madiun), VVB (sekarang Persis Solo) dan PSM (sekarang PSIM Yogyakarta). Dalam pertemuan itu dideklarasikan pembentukan sebuah organisasi induk sepak bola yang diberi nama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia disingkat PSSI, yang kemudian pada kongres PSSI di Solo tahun 1950 diganti namanya menjadi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga sekarang.[8]
Setahun setelah terbentuknya PSSI, kemudian diadakan kompetisi tahunan antar kota atau yang secara resmi disebut Kejuaraan Nasional PSSI disingkat Kejurnas PSSI atau juga disebut Kejurnas Perserikatan. Setelah mengikuti beberapa musim kompetisi, SIVB yang saat itu diperkuat oleh beberapa pemain keturunan Tionghoa yang merupakan mantan pemain-pemain dari klub Tiong Hoa Soerabaja berhasil masuk final kompetisi Perserikatan di musim ke-8 atau tepatnya musim kompetisi 1939 yang dilaksanakan di Solo, tetapi hanya mampu meraih runner-up setelah kalah dari VIJ Jacatra.[9] Dan keberadaan pemain-pemain Tionghoa di Persebaya berlanjut hingga tahun 1970an.[9]
Pada musim kompetisi ke-11 di tahun 1942, SIVB kembali mencapai final untuk kedua kalinya tetapi belum berhasil menjadi juara karena kalah melawan Persis Solo pada pertandingan final yang dilaksanakan di Bandung.[butuh rujukan]
Pada tahun 1938 ketua umum SIVB dijabat oleh Dr. Soewandi, dan pada era kepemimpinan Dr. Soewandi ini nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB) diganti menjadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja (Persibaja).[10] Pada tahun 1959, nama Persibaja sekali lagi diubah menjadi Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) dan digunakan hingga sekarang.[11]
Di era Perserikatan, Persebaya merupakan salah satu tim raksasa di Indonesia selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Persebaya berhasil menjadi juara Perserikatan pada musim 1951, 1952, 1978, 1987/88 dan lima kali menduduki peringkat kedua pada kompetisi musim 1964–65, 1971, 1973, 1986–87, dan 1989–90.
Pada tahun 1994, dua kompetisi sepak bola di Indonesia yaitu Perserikatan dan Galatama dilebur menjadi satu. Kompetisi hasil gabungan Perserikatan dan Galatama ini diberi nama Divisi Utama Liga Indonesia dengan pembagian dua wilayah yakni barat dan timur. Di musim pertama Divisi Utama pada tahun 1994, Persebaya yang tergabung di dalam wilayah timur hanya mampu finish diurutan ke-9 klasemen.[12]
Pada musim kompetisi 2002, Persebaya terdegradasi ke Divisi Satu setelah hanya mampu finish di urutan ke-11 klasemen wilayah timur. Tetapi Persebaya hanya perlu waktu satu musim kompetisi untuk promosi dan kembali ke Divisi Utama setelah berhasil menjadi juara Divisi Satu musim 2003.[13]
Setelah kembali ke kompetisi Divisi Utama, Persebaya berhasil menjadi juara setelah meraih poin tertinggi klasemen akhir pada kompetisi musim 2004 yang menggunakan sistem satu wilayah.[14]
Stadion Gelora Bung Tomo adalah sebuah stadion serbaguna di Surabaya, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Surabaya Sport Center. Stadion ini dibuka pada 6 Agustus 2010.[15] Keseluruhan komplek olahraga sedang dibangun. Stadion ini digunakan untuk pertandingan sepak bola dan menjadi basis baru bagi Persebaya Surabaya, menggantikan Stadion Gelora 10 November. Stadion Gelora Bung Tomo sendiri dapat menampung 46.806 penonton setelah renovasi. Stadion Gelora Bung Tomo direnovasi pada tahun 2019 - 2020 untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
Dalam perjalanan sejarahnya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan musim 1987/88, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah Sepak Bola Gajah karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12,[16] untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada kompetisi musim 1986–87 mengalahkan Persebaya di pertandingan final. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan musim 1987/88 dengan mengalahkan Persija 3-2 di pertandingan final.[17]
Pada Liga Indonesia musim 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke Divisi I. Tiga tahun kemudian atau pada Liga Indonesia musim 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS Semarang dan PSM Makassar untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
Pada musim 2009/2010 merupakan awal mula Dualisme Persebaya Surabaya. Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) mengalami degradasi ke Divisi Utama akibat dipaksa melakukan pertandingan ulang sebanyak 3 kali melawan Persik Kediri dengan tempat yang berbeda yaitu di Kediri, Yogyakarta,[18] dan Palembang.[19] Pada pertandingan ulang ketiga pihak Persebaya menolak melakukan pertandingan ulang, pihak manajemen tidak terima dan tidak mau ikut kompetisi Divisi Utama kemudian mengikuti liga independen "Liga Primer Indonesia" dari sebelumnya bernama Persebaya Surabaya (PT Persebaya Indonesia) diubah menjadi Persebaya 1927 (PT Persebaya Indonesia).
Memanfaatkan slot Persebaya di Divisi Utama musim selanjutnya, Wisnu Wardhana mengambil alih Persikubar Kutai Barat dan mendaftarkannya sebagai Persebaya untuk mengikuti Kompetisi Divisi Utama. Walaupun menyandang nama resmi Persebaya, tim bentukan Wisnu Wardhana tersebut tidak terlalu mendapat tempat di hati Bonek (Suporter Persebaya), mereka lebih setia untuk mendukung Persebaya "asli" yang terpaksa mengganti nama mereka menjadi Persebaya 1927 akibat dualisme kompetisi, dan Liga Primer Indonesia tidak diakui sebagai kompetisi resmi PSSI.
Persikubar Kutai Barat yang diambil Wisnu Wardhana dan diubah nama menjadi Persebaya Surabaya (kini Bhayangkara FC) untuk bisa mengikuti Liga Indonesia, kemudian berhasil promosi kembali ke Liga Super Indonesia pada musim 2014. Kemudian pada musim 2015 sayangnya liga diberhentikan setelah tidak diakui oleh Pemerintah dan kemudian Indonesia di sanksi oleh FIFA.
Pada musim 2015, Persebaya 1927 (PT Persebaya Indonesia) memenangkan gugatan hak paten nama dan logo Persebaya,[20] sehingga secara otomatis legalitas Persebaya Surabaya adalah dibawah PT. Persebaya Indonesia. Hal ini mengakibatkan Persebaya Surabaya versi Wisnu Wardhana harus mengubah nama menjadi Bonek FC. Setahun kemudian, Bonek FC kembali mengubah nama menjadi Surabaya United atas desakan Bonek yang tidak mau namanya dipakai untuk klub yang tidak merepresentasikan mereka (Bonek tetap setia mendukung Persebaya 1927).
Pada musim 2016 Surabaya United melakukan merger dengan PS Polri dan kemudian kembali mengubah namanya menjadi Bhayangkara Surabaya United dan berlanjut sampai dengan mengikuti kompetisi Indonesia Soccer Championship, di paruh kedua kompetisi tepat pada bulan Mei 2016 Polri resmi membeli 100% saham Bhayangkara Surabaya United dan menghapus nama belakang klub sehingga sekarang bernama Bhayangkara FC, pada bulan yang sama hasil rapat Exco yang digelar di Solo, Persebaya 1927 disahkan kembali sebagai anggota PSSI dan akan disahkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Makassar dan akan diperbolehkan mengikuti kompetisi kembali dengan memulai dari Divisi Utama musim 2017 (sekarang dikenal dengan nama Liga 2). Namun, pada kongres PSSI yang dilakukan di Jakarta pada 10 November 2016 membatalkan agenda pengesahan tersebut. Ketua PSSI terpilih, Edy Rahmayadi menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan Persebaya pada kongres selanjutnya di Bandung.
Sesuai hasil kongres PSSI di Bandung, Persebaya Surabaya kembali memulai kompetisi di level kedua yaitu di Liga 2 musim 2017, dan langsung berhasil menjadi juara dengan mengalahkan PSMS Medan di final, lalu promosi ke Liga 1.
Pada pada musim kompetisi level tertinggi di tahun 2018 Persebaya berhasil menduduki peringkat 5 di klasemen akhir Liga 1.
Pada jeda kompetisi, sambil menunggu Kompetisi Liga 1 2019 digulirkan, Persebaya mengikuti turnamen pramusim Piala Presiden 2019, dan berhasil menjadi runner-up.[21]
Persebaya memiliki Antem atau lagu kebanggaan yang berjudul Song for Pride. Antem tersebut biasanya dikumandangkan di stadion ketika pertandingan kandang Persebaya akan dimulai dan setelah pertandingan berakhir.[22]
Antem Persebaya Surabaya
Dari musim 1987-sekarang
Daftar Pemain Persebaya Surabaya di Liga 1 Indonesia Musim 2024/2025
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Nomor 19 secara resmi dipensiunkan klub Persebaya sebagai tanda penghormatan kepada Eri Irianto, pemain Persebaya yang meninggal dunia ketika bertanding melawan PSIM Yogyakarta pada 3 April 2000.[26][27][28]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
Bonek akronim dari Bondho Nekat adalah nama sebutan untuk pendukung Persebaya. Bonek juga merupakan salah satu kelompok suporter sepak bola terbesar dan terkenal fanatik di Indonesia.[29][30]
Persebaya merupakan salah satu klub tertua di Indonesia yang memiliki lawan-lawan tradisional sejak era perserikatan seperti Persija Jakarta, PSIS Semarang, Persib Bandung dan PSM Makassar, selain itu Persebaya juga memiliki rivalitas dengan tensi pertandingan yang tinggi yang disebut Derbi Super Jawa Timur yaitu ketika bertanding melawan Arema Malang yang sekarang bertransformasi menjadi Arema FC dan Arema Indonesia.[31]
Persebaya telah meraih banyak piala dan prestasi khususnya diperingkat nasional, berikut beberapa daftar prestasi Persebaya.
Linimasa pencapaian Persebaya di era Kompetisi Divisi Utama yang berlangsung antara tahun 1980 hingga 1994. Di kompetisi yang menggunakan sistem dua wilayah ini, Persebaya selalu diletakkan di wilayah timur.
Linimasa pencapaian Persebaya sejak era Liga Super Indonesia hingga sekarang.
Per pertandingan yang dimainkan pada 12 December 2024. Sumber:
Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Poin head-to-head; 3) Selisih gol head-to-head; 4) Gol yang dicetak head-to-head; 5) Selisih gol; 6) Gol yang dicetak; 7) Poin fair-play; 8) Undian.
Berikut korporasi yang pernah menjadi sponsor Persebaya dari waktu ke waktu.
Berikut adalah penyedia perlengkapan dan jersi Persebaya Surabaya dari waktu ke waktu.
SURABAYA, KOMPAS.TV - Persebaya Surabaya dan PSM Makassar akan saling berhadapan dalam lanjutan pekan ke-9 Liga 1 2024 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Rabu (23/10/2024) pukul 19.00 WIB. Link live streaming pertandingan ini bisa dilihat di bagian bawah artikel.
Persebaya saat ini berada di peringkat kedua klasemen dengan mengoleksi 17 poin dari 8 pertandingan.
Di bawah arahan pelatih Paul Munster, Bajul Ijo tampil impresif dan memiliki poin sama dengan pemuncak klasemen, Bali United.
Di sisi lain, PSM Makassar berada di peringkat keempat dengan 15 poin.
Tim asuhan Bernardo Tavares ini juga menunjukkan konsistensi permainan yang membuat persaingan di papan atas semakin ketat.
Berdasarkan lima pertemuan terakhir, kedua tim tampak seimbang. Persebaya dan PSM masing-masing meraih dua kemenangan, sementara satu pertandingan berakhir imbang.
Laga terakhir terjadi pada Februari 2024 lalu yang berakhir tanpa gol di kandang PSM Makassar.
Head to Head Persebaya Surabaya vs PSM Makassar
Baca Juga: Hasil Liga 1: Persib Taklukkan Persebaya, PSBS Menang Dramatis atas Semen Padang