Bubungan Lima (Bengkulu)
Bukan rumah untuk tempat tinggal sehari-hari, bubungan lima dipakai untuk acara-acara adat, seperti pernikahan dan penyambutan tamu. Rumah bubungan lima termasuk tipe panggung dan dengannya, punya tangga masuk di bagian depan.
c. Contoh Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pendidikan
5 Contoh Iklan Layanan Masyarakat Berbahasa Jawa
Gotad (Papua Selatan)
Berdasar Jurnal Restorative Justice berjudul 'Penguatan Sistem Pemerintahan Adat dalam Pemberdayaan Masyarakat Adat Marind di Provinsi Papua Selatan' oleh Anton Johanis Silubun dkk, di antara suku yang mendiami Papua Selatan adalah Marind Anim.
Suku ini punya rumah adat khas yakni gotad. Rumah ini disebut juga sebagai rumah bujang yang ditinggali kaum lelaki sejak remaja. Di sekitar gotad, berdiri rumah keluarga (oram aha) atau rumah wanita yang lebih kecil ukurannya.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang 38 rumah adat tiap-tiap provinsi Indonesia. Semoga pembahasannya menambah wawasan detikers, ya!
Mujur ElektronikJl.Sam Ratulangi No.75 Sorong
Balai Batak Toba (Sumatra Utara)
Tampak seperti kerbau yang sedang berdiri, rumah balai batak toba adalah rumah adat di Sumatra Utara. Rumah ini berbentuk panggung dan terbagi menjadi dua bagian, yakni jabu parsakitan (tempat penyimpanan barang) dan jabu bolon (rumah keluarga besar tanpa sekat).
Tongkonan (Sulawesi Selatan)
Tampak seperti kapal, rumah adat tongkonan adalah milik suku Toraja di Sulawesi Selatan. Rumah ini dibagi menjadi tiga tingkat, yakni rattiangbanau, kale banua, dan sulluk banua.
k. Contoh Iklan Layanan Masyarakat Tentang Menggosok Gigi
Joglo (Jawa Timur)
Masih sama-sama punya rumah adat bernama joglo, rumah adat khas Jawa Timur ini tampak lebih sederhana dan simpel dibandingkan yang lain. Rumah ini terbagi menjadi dua ruang utama, yakni pendopo dan ruang belakang.
Emawa (Papua Tengah)
Menurut jurnal bertajuk 'Emawa dan Owaada Suku Mee - Spirit Memanggil Kembali Sebuah Refleksi Teologis tentang Koinonia' oleh Reinardus Bhadar Agastya Rynanta dkk, suku Mee mendiami wilayah pegunungan tengah Papua bagian barat. Nah, rumah adat suku Mee adalah emawa.
Baju Karai dan Wuyang
Pakaian adat dari Sulawesi Utara yang pertama adalah Baju Karai dan Wuyang. Kedua baju ini berasal dari Minahasa dan telah dilestarikan secara turun temurun oleh leluhur.
Untuk Baju Karai dikenakan oleh kaum pria, sedangkan Wuyang dikenakan oleh kaum wanita.
Sebenarnya, Baju Karai tidak memiliki lengan, lurus, memiliki warna hitam dan berbahan dari ijuk. Namun, ada juga yang memiliki lengan panjang dan memakai kerah, pakaian itu bernama Baju Baniang.
Bagian bawah atau celana tergolong sangat sederhana sebab hanya terdiri dari celana pendek hingga celana panjang seperti piyama.
Untuk Baju Wuyang yang dikenakan kaum wanita, memiliki bahan dari kulit kayu dan berbentuk seperti kebaya. Kemudian ada juga tambahan blus atau gaun yang disebut sebagai Pasalongan Rinegetan.
Ternyata ada perpaduan budaya dalam pakaian adat Minahasa, yaitu dipengaruhi dari Tiongkok dan juga Eropa, lebih tepatnya Spanyol. Pada pakaian wanita memiliki pengaruh dari Spanyol yaitu pada kebaya yang memiliki lengan panjang dan dipadukan dengan rok bervariasi.
Lalu, untuk sentuhan Tiongkok terdapat pada kebaya dengan warna putih dan dipadukan dengan kain khas Tiongkok dengan motif burung dan bunga.
Pada pakaian pria, terdapat sentuhan Spanyol pada baju lengan panjang atau Baniang yang memiliki model seperti jas tutup dengan celana panjang.
Bahan yang digunakan pada pakaian ini berasal dari kain blacu berwarna putih.
Gadang (Sumatra Barat)
Selanjutnya, ada rumah gadang asal Sumatra Barat. Rumah ini punya bentuk persegi panjang dan membesar ke atas. Ciri khasnya adalah atap yang melengkung tajam dan sebuah tangga di bagian depan.