Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Rezim Assad Runtuh, Utusan Khusus PBB Serukan Keadilan di Suriah, Bukan Aksi Balas Dendam
Pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina menyuarakan kemarahan atas serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta menyoroti korban sipil, termasuk anak-anak, akibat kekerasan tersebut
Arie Untung dan Fenita Arie menjadi peserta aksi untuk mendukung warga Palestina yang tengah menghadapi agresi militer Israel.
Kawanan burung terekam terbang dalam demonstrasi Palestina di beberapa negara.
Demonstrasi pro Palestina yang berlangsung di kampus-kampus Amerika Serikat semakin meluas hingga menginspirasi gerakan serupa di luar negeri.
Sebanyak lebih dari 2.200 mahasiswa dan warga AS telah ditangkap oleh kepolisian selama demo yang mulai menyebar di seluruh negeri sejak 18 April lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampus-kampus Ivy League seperti Columbia University hingga University of California, Los Angeles, bahkan sampai menskors para mahasiswanya yang ngotot menggelar aksi setelah dimintai membubarkan diri.
Aksi demo pro-Palestina juga berlanjut selama akhir pekan hingga menginterupsi sejumlah acara wisuda kampus-kampus AS.
Dikutip Reuters, pedemo pro-Palestina menginterupsi acara wisuda University of Michigan pada akhir pekan lalu. Puluhan mahasiswa yang memakai pakaian toga tiba-tiba mengibarkan bendera Palestina di tengah-tengah acara wisuda.
Sebagian besar demonstran yang berlangsung di seluruh negeri ini menyerukan agar kampus-kampus mereka memutus kerja sama dengan seluruh entitas yang berhubungan atau mendukung agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Aksi solidaritas ini pun menginspirasi gerakan serupa yang semakin merebak di beberapa negara lain seperti Australia, Inggris, dan Prancis.
Ratusan mahasiswa di salah satu kampus paling elit di Prancis, Sciences Po, menduduki gedung kampus pada Jumat pekan lalu menuntut pihak kampus tegas soal sikap terhadap agresi Israel ke Gaza.
Aparat kepolisian hingga terpaksa turun tangan dan memasuki area kampus Sciences Po pada Jumat pagi demi menertibkan para pedemo.
Ratusan mahasiswa di beberapa kampus di Prancis lainnya juga menggelar demonstrasi membela Palestina.
Dikutip The New York Times, demonstrasi serupa juga berlangsung di University of College London, Inggris. Ratusan mahasiswa hingga menggelar tenda dan kemah di lingkungan kampus selama beberapa hari terakhir.
Sementara itu, ratusan mahasiswa memasang tenda dan kemah lengkap dengan bendera Palestina di beberapa lingkungan kampus Australia.
TEMPO.CO, Jakarta - Terjadi lagi bentrok demo mahasiswa Pro-Palestina dan pro-Israel. Terbaru, terjadi di Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, pada Ahad, 28 April 2024.
Bentrok tersebut bermula ketika pengunjuk rasa pro-Israel memprovokasi kubu pro-Palestina, sehingga kedua pihak adu jotos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pendukung pro-Israel melontarkan komentar cacian kepada pengunjuk rasa mahasiswa pro-Palestina yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina. Mulanya, orang tersebut membawa bendera Israel dan AS.
Kemudian, mencoba membangunkan orang-orang Kamp Solidaritas Gaza di kampus di Los Angeles pada tengah malam, menurut rekaman yang diposting di media sosial. Sebelumnya, perkemahan tersebut didirikan oleh mahasiswa UCLA untuk menentang perang Israel yang sedang berlangsung terhadap wilayah Palestina di Gaza.
Kata-kata KomunisPendukung Israel itu dilaporkan mendekati tenda pendukung pro-Palestina sekitar pukul 04.30, berteriak "Bangun, komunis", serta memutar audio yang mengejek di ponselnya.
Aksi salah seorang pendukung Israel itu dipantik meluasnya jumlah protes pro-Palestina di kampus-kampus AS dan para mahasiswa semakin vokal menyuarakan keresahannya di tengah agresi Israel di Gaza.
“Pagi ini, sekelompok demonstran melanggar penghalang yang dibuat universitas untuk memisahkan dua kelompok pengunjuk rasa di kampus kami, yang mengakibatkan pertengkaran fisik,” kata Wakil Rektor Komunikasi Strategis UCLA Mary Osako dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Reuters, setelah bentrok tersebut, pada Rabu, 1 Mei 2024, ratusan petugas polisi berkumpul di kampus UNLA dan menggerebek Kamp Solidaritas Gaza yang didirikan oleh mahasiswa pro-Palestina. Sebelumnya, pasca bentrok, pihak UCLA menyatakan bahwa perkemahan itu melanggar hukum.
Ratusan aktivis pro-Palestina berkumpul di luar tenda dan mencemooh polisi. “Kamu memalukan,” teriak meraka. Beberapa aktivis juga menabuh genderang dan mengibarkan bendera Palestina. Ketika petugas berjalan menuju halaman kampus. Banyak pengunjuk rasa mengenakan syal keffiyeh tradisional Palestina.
Sebelum bergerak masuk, polisi menggunakan pengeras suara mendesak para demonstran untuk membersihkan area protes di alun-alun berumput antara auditorium menara kembar Royce Hall dan perpustakaan sarjana utama.
Menurut pejabat UCLA, sebelum terjadi bentrok, Kamp Solidaritas Gaza sebagian besar berlangsung damai. Ia juga mengatakan pihaknya akan mencari penghasut atau provokator bentrok tersebut.
Pada Selasa, 30 April 2024, polisi di New York sempat menangkap aktivis pro-Palestina yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia, Mereka juga membongkar kamp solidaritas Palestina dari kampus Ivy League.
Polisi juga sempat menangkap sekitar 300 orang di Columbia dan City College of New York, kata Walikota New York, Eric Adams. Banyak dari mereka yang ditangkap didakwa melakukan pelanggaran dan kejahatan kriminal.
Gejolak di UCLA dan New York adalah bagian dari aktivisme mahasiswa AS yang terbesar sejak demonstrasi dan pawai anti-rasisme pada tahun 2020. Protes tersebut menyusul serangan pada 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas dari Jalur Gaza dan serangan Israel berikutnya terhadap wilayah kantong Palestina.
Para pelajar telah berunjuk rasa atau demo mahasiswa dengan mendirikan tenda di puluhan kampus di seluruh AS dalam beberapa hari terakhir, menyatakan penolakan mereka terhadap serangan Israel ke Gaza dan menuntut agar sekolah-sekolah tersebut divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel. Banyak sekolah telah memanggil polisi untuk meredam protes.
MICHELLE GABRIELA (MAGANG PLUS) | REUTERS | NBC LOS ANGELES | ANADOLUPilihan editor: Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel